Gejala Vaginitas
Vaginitis adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin. Vaginitis terdiri dari kata vagina (lubang kemaluan wanita) dan -itis (peradangan). Jadi, vaginitis secara sederhana artinya adalah peradangan pada vagina.
Vaginitas adalah salah satu masalah yang sering dimiliki oleh wanita. Vaginitas merupakan peradangan pada lapisan vagina yang disebabkan oleh perubahan keseimbangan normal bakteri di area vagina. Gejala awal dari vaginitas adalah munculnya cairan putih keruh keabu-abuan, berbusa, dan juga menyebabkan aroma yang tidak sedap.
- Vagina gatal atau iritasi
- Perubahan warna, aroma, atau jumlah cairan dari organ intim
- Merasa nyeri pada saat buang air kecil
- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual
- Terjadi pendarahan atau bercak pada vagina
Kondisi pada area kewanitaan dapat menjadi petunjuk jenis vaginitis apa yang terjadi.
- Vaginitis bakteri
Keluarnya cairan berwarna putih keabu-abuan. Selain itu juga mengeluarkan bau busuk. Bau yang ditimbulkan sering digambarkan mirip bau ikan.
- Infeksi jamur
Gejala utama dari vaginitas jenis ini yaitu terasa gatal serta dan keluar cairan yag kental berwarna putih serta serupa keju.
- Trikomoniasis
Infeksi ini bisa menyebabkan keluarnya cairan yang memiliki warna kuning agak hijau dan kadang juga berbusa.
Jika pada pria hanya ada dua saluran pada kemaluan, maka pada perempuan ada tiga, yakni:
- Uretra yang berfungsi sebagai saluran kencing/ buang air kecil
- Vagina atau lubang kemaluan yang berfungsi untuk saluran seksual dan juga tempat jalan lahir;
- Anus untuk saluran buang air besar.
Dua saluran pada pria:
- Uretra atau saluran kencing dan saluran untuk keluarnya sperma menjadi satu pada penis
- Anus berfungsi sebagai saluran untuk buang air besar
Penyebab Vaginitas
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya peradangan pada vagina atau vaginitas. Di antaranya adalah berikut ini.
- Penyakit menular seksual (PMS), seperti trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital.
- Infeksi jamur atau bakteri.
Saat kondisi normal, dalam vagina memang terdapat sel-sel bakteri atau jamur tanpa menimbulkan gangguan. Akan tetapi infeksi akan terjadi jika jamur atau bakteri itu berkembang tanpa kendali.
- Iritasi yang disebabkan oleh bahan kimia, misalnya karena pewangi pakaian, kandungan sabun, atau kondom yang bisa menimbulkan reaksi alergi.
- Atrofi vagina, yakni penipisan dinding vagina yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen sehabis menopause.
Selain penyebab-penyebab seperti di atas, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko untuk terkena vaginitis. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Aktif melakukan hubungan seksual, khususnya jika mempunyai pasangan lebih dari satu.
- Perubahan hormonal, contohnya karena mengandung, menopause, atau memakai metode kontrasepsi hormonal.
- Efek samping obat-obatan seperti antibiotik dan kortikosteroid.
- Memakai produk pembersih daerah kewanitaan, contohnya sabun sirih.
- Memakai pakaian yang ketat atau lembap
Bahan Alami yang Dapat Membantu Penyembuhan Vaginitas
- Bawang putih
Bawang putih sudah sejak lama dipercaya memiliki kemampuan mengobati vaginitis. Bawang putih memiliki sifat sebagai antibakteri dan antiseptik sehingga cocok untuk melawan infeksi jamur dan bakteri yang menjadi penyebab utama vaginitas. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga bisa meningkat dengan bawang putih. Dengan demikian, tubuh bisa lebih fit untuk melawan infeksi.Cara menggunakannya tidak sulit. Campurkan 4 hingga 5 tetes minyak bawang putih dengan setengah sendok teh minyak kelapa dan setengah sendok sendok teh minyak vitamin E. Balurkan ramuan tersebut ke daerah organ intim selama beberapa hari. Lakukan dua kali dalam sehari.
- Minyak pohon teh
Dalam minyak pohon teh terkandung sifat antibakteri dan antijamur sehingga dapat mengobati infeksi pada area vagina. Di samping itu, minyak tersebut juga mampu menghilangkan bau yang tidak sedap.Caranya, campurkan 4 hingga 5 tetes minyak pohon teh ke dalam mangkuk kecil yang berisi air hangat. Gunakan campuran minyak dan air tersebut sebagai cairan untuk mencuci daerah kewanitaan. Dalam beberapa hari, lakukan secara teratur sebanyak sehari sekali. Untuk wanita hamil, ada baiknya menghindari penggunaan minyak pohon teh untuk mencuci daerah vagina.
- Kompres dingin
Salah satu cara alami lain yang bisa digunakan untuk mengobati vaginitas adalah dengan memakai kompres dingin. Kompres ini akan membantu mengontrol peradangan yang mana merupakan salah satu gejala dari vaginitas.Dinginnya suhu pada kompres akan membuat daerah kewanitaan akan menjadi mati rasa sehingga bisa membantu menghilangkan rasa gatal, nyeri, dan juga ketidaknyamanan.Kompres dingin ini bisa memakai es batu yang diletakkan di kain bersih. Setelah diikat, letakkan kompres dingin tersebut pada bagian organ intim selama sekitar satu menit. Setelah diistirahatkan sejenak ganti dengan es yang baru serta ulangi hal tersebut secara berulang-ulang.
- Yogurt
Bahan lain untuk mengatasi vaginitas adalah yoghurt. Di dalam yoghurt terdapat kandungan probiotik yang bisa menjadi kultur aktif sehingga dapat mengobati masalah pada area kewanitaan. Cara pemakaiannya, celupkan tampon pada yogurt, kemudian terapkan pada vagina selama beberapa jam. Dalam sehari lakukan hingga dua kali sehingga gejala menjadi hilang.
Upaya Pencegahan
- Kebersihan yang terjaga bisa menjadi pencegah vaginitas. Hindari mandi dengan berendam dan juga menggunakan spa. Sehabis mandi, bilas sabun dimulai dari luar vagina. Keringkan daerah tersebut dengan baik agar tidak terjadi iritasi.
- Hindari penggunaan sabun yang kasar, yang memakai deodoran, serta bersifat anti bakteri, serta yang menyebabkan iritasi. Termasuk juga pemakaian pembalut dan tampon yang berbau.
- Bersihkan organ kewanitaan dari depan ke belakang sehabis memakai toilet. Tujuannya adalah agar terhindar dari bakteri dari anus ke vagina. Selain itu, vagina tidak perlu dibilas selain saat mandi. Melakukan bilas vagina secara berulang akan mengganggu organisme yang ada dalam vagina serta dapat menimbulkan infeksi. Pembilasan vagina tidak akan membersihkan infeksi vagina.
- Untuk lelaki, sebaiknya menggunakan kondom agar terbantu mencegah infeksi melalui hubungan seksual.
- Menggunakan pakaian dalam berbahan katun. Saat tidur, jika Anda merasa nyaman ketika tidak memakainya, maka Anda tidak perlu memakainya ketika tidur. Jamur menyukai tempat-tempat yang lembap.
Jika Anda memiliki rasa ketidaknyamanan pada vagina, pergilah ke dokter. Terutama jika Anda sebelumnya belum pernah mengalami infeksi vagina. Dokter akan membantu Anda menemukan sebab dan mengidentifikasi tanda serta gejala. Apalagi jika Anda memiliki pasangan seksual yang lebih dari satu. Itu bisa menjadi salah satu penyebab vaginitas.
Beberapa hal di atas adalah beberapa hal terkait dengan penyakit vaginitas. Sebagai wanita sebaiknya Anda memahami kondisi organ kewanitaan Anda. Selain itu, Anda hendaknya juga memiliki pengetahuan tentang beberapa gangguan yang biasa terjadi di daerah kewanitaan.
Nah, semoga artikel tentang vainitas ini bermanfaat bagi Anda.