Penting Diketahui Mengenai Bawang Putih
Beragam penyakit berbahaya bermunculan saat ini. Sebagian penderitanya berusia 45 tahun ke atas. Penyakit tersebut dipacu oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti tingkat stres yang tinggi serta riwayat keluarga sedangkan faktor eksternal seperti konsumsi makanan instan dan junk food. Penyakit yang kerap ditemui saat ini antara lain penyakit yang disebabkan oleh life style misal diabetes, kolesterol, dan juga asam urat. Ramai juga penyakit hipertensi, kanker, impotensi, hepatitis, dan sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut bisa dikata penyakit mahal dan riskan kematian. Pada stadium tertentu, penderitanya harus cek-up mingguan ke dokter, konsumsi obat dengan dosis tinggi dan kuantitas berlebih, juga rawat inap. Apakah solusi tersebut solusi terbaik? Apakah metode pengobatan medis menjadi pilihan utama dan satu-satunya? Tentu tidak, jika Anda ingin menekan kemunculan penyakit tersebut tanpa risau dengan efek samping bahan kimia obat, Anda bisa melakukannya dengan mengkonsumsi bawang putih secara teratur mulai saat ini. Untuk itu penting kiranya Anda deskripsi, ciri, manfaat, serta efek samping yang disebabkan bawang putih.
Deskripsi dan ciri-ciri Morfologis Bawang Putih (Allium Sativum)
Manusia telah memanfaatkan bawang putih selama lebih dari 7.000 tahun. Bawang putih awalnya tumbuh di Asia Tengah, menjadi bahan makanan di Laut Tengah dan menjadi bumbu dapur di benua Asia, Afrika dan Eropa. Catatan Mesir Kuno menyebutkan bahwa bawang putih dipakai untuk bumbu masakan dan juga bahan pengobatan. Di Indonesia, bagian bawang putih yang dimanfaatkan untuk bumbu masakan adalah bagian umbinya. Dalam bahasa Inggris, bawang putih disebut dengan Garlic dan bahasa latinnya adalah Allium Sativum. Zat yang terkandung di dalam Allium Sativum bernama alliin yang memberi rasa getir dan angur ketika dikonsumsi mentah. Selain alliin, bawang putih juga kaya senyawa sulfur.
Pada pangkal batangnya, bawang putih memiliki tunas-tunas kecil yang telah berubah fungsi. Tunas tersebut disebut dengan umbi. Umbi bawang putih dibalut dengan lapisan kulit yang kuat berwarna putih. Satu umbi besar tersusun dari beberapa umbi kecil yang disebut dengan siung. Bawang putih tidak membentuk rumpun. Daunnya panjang berkelopak, pipih dan kecil. Tanaman umbi ini sangat cocok ditanam di daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut. Bawang putih cocok ditanam di tempat yang hawanya sejuk namun kering. PH tanah yang sesuai adalah 6.5-7.5. Anda bisa memanen bawang putih setelah 2-3 bulan ditanam. Jika ditanam di dataran rendah, bawang putih akan sulit membentuk umbi dan hasil panen tidak maksimal.
Untuk Ciri – ciri tanaman & Manfaatnya Silakan Klik Disini :
Tabel Kandungan Gizi Bawang Putih tiap 100 gram bawang putih
Penelitian membuktikan bahwa bawang putih mengandung banyak minyak asirin yang mudah menguap. Dipercaya bahwa minyak ini memiliki fungsi antiseptic dan antibiotic yang ampuh. Kita dapat dengan mudah mendeteksi aroma bawang putih bahkan dari kejauhan. Ini disebabkan bawang putih memiliki kandungan alisin. Alisin dalam bawang putih kaya akan sulfur dengan strutrur tidak jenuh sehingga mudah terurai dengan dialil sulfida. Kemampuan alisin membunuh protein kuman penyakit dipercaya 15 kali lebih dahsyat dari pada antibiotic seperti penicillin.
Enzim pertumbuhan pada allium sativa bernama Scordinin. Enzim ini berperan dalam proses pembentukan tunas dan juga keluarnya akar. Scordinin terbukti mampu meningkatkan sistem imun tubuh dan juga untuk perkembangan tubuh. Ini bisa terjadi sebab tanaman yang juga kita sebut dengan garlic dalam bahasa inggris ini memiliki kemampuan untuk bergabung dengan protein sehingga gampang dicerna tubuh.
Manfaat Bawang Putih (Allium Sativum) bagi Kesehatan
- Bawang putih dapat merangsang pelepasan serotonin. Ini adalah hormon yang dapat menekan stres dan juga emosi sehingga tubuh menjadi lebih rileks, meminimalisir perasaan sedih dan juga mempermudah tidur.
- Antibiotik alami serta meredakan flu dan batuk
Allium Sativa atau bawang putih memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Sulfur akan terurai secara maksimal ketika dicincang. Kandungan ini dalam penelitian di Los Angeles disebutkan mampu meredakan flu dan batuk serta meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, data ilmiah ditambahkan oleh peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah. Peneliti tersebut menyebutkan adanya kandungan bernama phytochemical yang berfungsi membunuh bakteri dan virus rhinivirus tipe 2 yang menyebabkan flu.
- Antiaging dan antikanker
Menjadi tua dengan performa yang kurang menarik bagi sebagian besar orang adalah hal yang menyedihkan. Jika Anda mulai risau dengan hal ini, Anda bisa mengkonsumsi bawang putih secara teratur untuk meminimalisir kemerosotan fungsi otak dan juga untuk sistem kekebalan. Ini dibuktikan oleh Dr. YongXiang Zhang dari Jepang. Bawang putih juga kaya akan kandungan anti kanker sebab adanya bahan kimia bernama SAMC dan juga organosulfida di dalamnya. Bawang putih bekerja lebih maksimal pada kanker perut, kanker payudara, kanker prostat dan kanker usus. - Meminimalisir gejala pre-eklampsia pada ibu hamil
Pada saat kehamilan, para ibu hamil kerap mengalami gejala peningkatan kandungan protein dan juga tekanan darah dalam urine. Kondisi ini tentu sangat berbahaya baik bagi ibu atau janin. Ibu hamil yang mengalami gejala ini disarankan untuk mengkonsumsi bawang putih khususnya dalam bentuk tablet. - Kolesterol
Hasil studi pada tahun 1994 yang terpapar dalam jurnal berjudul the Journal of the Royal College of Physician menyebutkan bahwa setelah empat minggu dikonsumsi, bawang putih bisa menurunkan lemak darah sebesar 12 % dari total lemak darah dalam tubuh. - Hipertensi
Bawang putih bekerja optimal untuk menekan tekanan darah tinggi sebab memiliki kemampuan mengurangi ketegangan saluran darah arteri. - Asam urat
Bawang putih memiliki kemampuan meredakan rasa nyeri, linu, pegal-pegal, dan juga kesemutan yang umumnya dirasakan oleh penderita asam urat. - Hepatitis
Bahkan penyakit hepatitis yang tergolong penyakit kelas berbahaya juga dapat dikendalikan dengan menggunakan ramuan bawang putih.
Cara mengonsumsi Bawang Putih
- Bagi penderita diabetes, disarankan untuk mengkonsumsi dua siung bawang putih khususnya untuk yang memiliki berat badan 60 kg dan yang lebih dari itu bisa mengkonsumsi 3 siung per hari. Cara konsumsi bisa dicampurkan pada sambal kecap, dimemarkan lalu di jus, atau dimakan langsung.
- Untuk mengobati flu, memarkan bawang putih lalu masukkan ke dalam susu dingin dan panaskan sampai mendidih. Untuk obat batuk, buatlah cairan bawang putih, teteskan sebanyak lima tetes pada sendok teh, lakukan tiga kali sehari.
- Penyakit kolesterol akan turun drastis dengan cara mengkonsumsi bawang putih “lanang” sebanyak 600 mg per hari. Anda bisa membuat jus atau memakannya secara langsung.
- Pengobatan kanker dengan bawang putih dilakukan dengan menumbuk bawang putih dan menunggunya sampai 12 menit. Proses ini memakan waktu sedikit lama sebab bawang putih akan mengaktifkan zat penangkal kanker setelah proses penumbukan.
- Bagi ibu hamil yang menderta pre-eklampsia, disarankan mengkonsumsi bawang putih dalam bentuk tablet.
Efek Samping Mengkonsumsi Bawang Putih:
- Aroma tubuh dan bau mulut yang tidak sedap
- Jika Anda menderita trombositopenia, darah anda akan sukar membeku bila mengkonsumsi bawang putih secara berlebihan
- Jika anda sedang dalam kondisi mengkonsumsi obat antitrombosit atau antibeku, jumlah konsumsi bawang putih harus terlebih dahulu dikonsultasikan ke dokter.
- Gangguan pernafasan. Jika Anda alergi bawang putih, Anda akan merasa sesak nafas saat mengkonsumsinya.
- Peradangan dapat terjadi di sekitar mulut dan wajah, lidah dan bibir juga berpotensi untuk bengkak.
- Ruam kulit. Bawang putih selain terkenal dengan khasiatnya juga berpotensi menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh.
Demikian ulasan tentang bawang putih, semoga bermanfaat.